Life

Cara Membuat Portofolio Kerja Menarik dan Solusi untuk Fresh Graduate!

Cara membuat portofolio kerja yang menarik memang bisa dibilang susah-susah gampang. Pasalnya setiap perusahaan memiliki kriteria tersendiri terhadap calon karyawan yang ingin direkrut.

Dalam dunia kerja, portofolio memang menjadi salah satu penilaian perusahaan untuk menilai hasil kerja kamu di perusahaan sebelumnya. Dari portofolio tersebut, perusahaan bisa melihat potensi hingga kemampuan kandidat. 

Seperti yang dilansir dari The Balance Careers, portofolio kerja adalah sekumpulan projek atau pekerjaan yang sudah pernah dilakukan oleh pekerja.

Namun, portfolio umumnya digunakan untuk mereka yang bekerja di bidang pengembang seperti web developer, penulis, editor, graphic designer dan lainnya.

Meski begitu, persyaratan untuk melampirkan portofolio tergantung dari pihak perusahaan. Jika perusahaan meminta portofolio, sebaiknya kamu membuatnya dengan baik dan menarik agar mendapat nilai plus dari pihak perusahaan.

Baca Juga: Cara Membuat Surat Lamaran Kerja Berdasarkan Iklan, Jobseeker Wajib Tahu!

Cara membuat portofolio kerja

Cara membuat portofolio kerja

Karena portofolio merupakan hasil pekerjaan pelamar, maka contoh yang ada pada portofolio kerja juga perlu diperhatikan.

Nah, berikut cara membuat portofolio kerja yang menarik. Yuk, simak di bawah ini:

1. Cantumkan skill yang kamu miliki

Hal utama yang akan dilihat oleh pihak perusahaan dalam menilai calon karyawannya adalah dengan melihat skill atau kemampuan yang dimilikinya.

Oleh karena itu, kamu tidak boleh lupa untuk menyertakan skill secara jelas dan detail. Misalnya, kamu familiar dengan bahasa pemrograman seperti JavaScript, Python dan lainnya.

2. Cara membuat portofolio dengan memilih hasil kerja terbaik

Tahap selanjutnya adalah dengan memilih hasil pekerjaan terbaik kamu. Jangan lupa untuk memilih proyek yang paling baru lengkap dengan tanggal dan tahun pembuatannya.

Jika memungkinkan, kamu dapat menambahkan foto kamu saat sedang mengerjakan proyek tersebut. Tapi ingat, foto yang disematkan harus yang profesional dan bukan selfie.

3. Tulis pencapaian yang pernah kamu raih

Untuk menambah nilai plus pada portofolio kerja kamu, jangan lupa untuk mencantumkan pencapaian atau prestasi yang pernah kamu raih. Misalnya, menjadi penulis terbaik di kantor dan lain sebagainya.

Tulislah secara jelas dan padat tentang hasil kerja kamu selama ini. Kamu juga bisa menambahkan sedikit demonstrasi kemampuan kamu serta link hasil kerja di dalam portofolio.

4. Buat secara ringkas dan jelas

Sama halnya dengan CV dan resume, kamu juga harus membuat portolio kerja secara ringkas dan jelas. Meski begitu, portofolio yang kamu harus tersusun rapi agar dapat lebih mudah dibaca dan dianalisa oleh pihak perusahaan.

5. Membuat portofolio di situs online

Selain membuat dalam bentuk softcopy dengan format PDF, kamu juga bisa membuat portofolio melalui situs online seperti blog dan lainnya.

Dalam blog tersebut kamu bisa secara jelas mencantumkan kemampuan atau skill yang kamu miliki. Selain itu, kamu juga bisa mendeskripsikan data diri kamu dengan lengkap.

Tak lupa untuk mencantumkan testimoni dari pihak yang pernah bekerjasama dengan kamu, bisa rekan kerja atau klien.

Baca Juga: Dijamin Lolos Seleksi HRD, Begini Contoh Surat Lamaran Kerja Yang Benar

Bagaimana jika belum punya pengalaman kerja?

Bagaimana jika belum memiliki pengalaman kerja

Yap, persoalan tersebut memang kerap dialami oleh para fresh graduate karena tidak memiliki pengalaman kerja untuk membuat portofolio.

Namun tak perlu berkecil hati terlebih dahulu karena kamu dapat membuat portofolio dengan mencantumkan hasil tugas kamu selama kuliah. Agar lebih mudah, kamu juga bisa menaruhnya di blog atau akun sosial media khusus untuk hasil pekerjaanmu.

Pasalnya, beberapa jurusan kuliah mengharuskan mahasiswanya untuk mengerjakan mata kuliah praktek, seperti Jurnalistik yang mewajibkan mahasiswanya untuk terjun langsung ke lapangan untuk mencari dan menulis berita.

Selain itu, kamu juga bisa menulis pengalaman kamu selama magang selama menjalani kuliah. Bukan cuma itu, kamu dapat juga mencantumkan hasil kerja kamu saat mengikuti organisasi kampus.

Akan tetapi umumnya pihak perusahaan akan memahami jika para fresh graduate tidak memiliki portofolio. Namun, kamu dapat melampirkan portofolio selama kuliah untuk mendapatkan nilai plus dari perusahaan.

Perbedaan portofolio dengan CV

Perbedaan portofolio dengan CV

Sekilas banyak yang menilai kalau portfolio serupa dengan Curriculum Vitae (CV). Meski sama-sama dibutuhkan saat melamar kerja, tapi kedua dokumen tersebut jelas berbeda lho. Apa saja? Simak selengkapnya di sini.

1. Informasi yang diberikan

Portofolio dan CV memiliki perbedaan dalam hal memberikan informasi. Pada CV lebih menjelaskan mengenai data baik data pribadi yang umum maupun yang khusus.

Sedangkan portofolio lebih memberikan informasi terkait dengan hasil kerja yang sudah pernah kamu buat di pekerjaan sebelumnya.

2. Memberikan bukti

Pada CV, kamu bisa mencantumkan secara jelas terkait pengalaman kerjamu dari awal hingga saat ini. Kamu juga umumnya akan menjelaskan secara detail mengenai job description yang kamu lakukan.

Sementara di portofolio, kamu dapat mencantumkan bukti hasil kerja kamu bisa dalam bentuk foto, video maupun link.

3. Umum dan spesifik

Saat membuat CV kamu akan mencantumkan seluruh kegiatan dan pengalamanmu dalam hal akademik dan nonakademik karena sifatnya umum.

Namun portofolio bersifat spesifik atau khusus yang memang hanya ditujukan untuk satu jenis pekerjaan dan posisi tertentu saja.

Baca Juga: 5 Tips Interview Kerja untuk Fresh Graduate Agar Mudah Diterima

Nah, itu dia cara membuat portofolio menarik agar dilirik oleh HRD. Sebelumnya memasuki dunia kerja pentingnya kamu menyiapkan bekal agar dapat diterima di perusahaan impian.

Kamu hanya perlu fokus kuliah sembari terus menambah ilmu pengetahuan dan mengembangkan kemampuan tanpa perlu pusing memikirkan masalah biaya kuliah.

Karena kini telah hadir perusahaan yang bergerak di bidang finansial teknologi yang menawarkan cicilan biaya pendidikan dengan bunga rendah yaitu Pintek. Proses pengajuannya juga sangat mudah dan cepat.

Para orangtua hanya perlu mengajukan pinjaman di situs resmi Pintek, memilih jenis program pinjaman yang diinginkan, mengisi data dan mengunggah berbagai dokumen yang dibutuhkan dan menunggu konfirmasi dari pihak Pintek.

Jika disetujui, Pintek akan langsung melakukan pembayaran ke lembaga pendidikan yang sudah dipilih. Selanjutnya, kamu dapat mulai melakukan cicilan pembayaran sesuai dengan tanggal jatuh tempo dan nominal yang sudah ditentukan.

Dengan mengajukan pendanaan Pintek Regular, kamu bisa mendapat pinjaman untuk biaya pendidikan mulai dari Rp 200 ribu hingga Rp 300 juta dengan cicilan mencapai 24 bulan.

Untuk mengetahui informasi lebih lengkap, kamu bisa mengunjungi situs resmi Pintek atau menghubungi ke nomor layanan konsumen di 021-50884607. Kunjungi juga Instagram @pintek.id dan @pintek.biz untuk mendapatkan informasi menarik lainnya dari Pintek.

Artikel Terkait

Back to top button