Solusi Pintek

Solusi Education Embedded Financing dari Pintek Jawab Tantangan Pendidikan saat Pandemi

Pintek, sebagai perusahaan financial technology peer-to-peer lending untuk pendidikan, mendukung inklusi keuangan di Indonesia dengan mengadopsi pendanaan tertanam (embedded financing) melalui kerja sama dengan produsen kebutuhan pendidikan dan mitra resmi SIPLah.
Sistem pembelajaran jarak jauh telah diberlakukan selama 2 tahun pandemi Covid-19 berlangsung, menurut Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek), mengakibatkan terjadinya learning loss. 
Banyak studi, baik nasional maupun internasional, menunjukkan bahwa Indonesia telah mengalami krisis pembelajaran (learning crisis) yang cukup lama. Studi-studi tersebut menunjukkan, banyak dari anak-anak Indonesia yang tidak mampu memahami bacaan sederhana atau menerapkan konsep matematika dasar.
Dari temuan itu juga juga diperlihatkan kesenjangan pendidikan yang curam di antarwilayah dan kelompok sosial di Indonesia. Keadaan ini kemudian semakin parah akibat merebaknya pandemi Covid-19.
Untuk mengatasi krisis dan berbagai tantangan tersebut, maka memerlukan perubahan yang sistemik, salah satunya melalui kurikulum. Kemendikbudristek meluncurkan Kurikulum Merdeka Belajar mulai tahun ajaran 2022/2023.
Baca Juga: Apa Itu Kurikulum Merdeka?
Kurikulum Merdeka Belajar menjadikan implementasi teknologi dalam pendidikan sebagai penunjang kegiatan belajar mengajar, sehingga sekolah sangat membutuhkan perangkat teknologi dalam menjalankan kurikulum ini.

Pintek jadi solusi tantangan pendidikan saat pandemi

Peran pelaku usaha/UKM pendidikan menjadi krusial dalam memenuhi kebutuhan sekolah agar Kurikulum Merdeka Belajar dapat berjalan dengan maksimal. Pelaku usaha/UKM pendidikan, selaku tulang punggung pengadaan sekolah, sangat memerlukan dukungan akses pendanaan.
Baca Juga: Punya Lembaga Pendidikan yang Dikelola Mandiri? Sumber Dana Ini Wajib Diketahui
Dikutip dari Kompas.com, menurut Data Asosiasi Fintech Pendanaan Bersama Indonesia (AFPI) 2021, terdapat 46,6 juta pelaku UMKM yang belum mendapatkan akses pembiayaan perbankan karena terbatasnya jangkauan pendanaan dari Bank maupun P2P lending.
Dengan konsep education embedded financing, Pintek menyediakan layanan bagi pelaku usaha/UKM pendidikan untuk memiliki kesiapan modal untuk pengadaan produk pendidikan. Dengan begitu, sekolah dapat mempersiapkan serta meningkatkan sarana prasarana untuk penerapan kurikulum Merdeka Belajar dengan tepat waktu, sehingga mengurangi learning loss yang terjadi.
”Kebutuhan sekolah dalam menerapkan Kurikulum Merdeka Belajar dapat terpenuhi dengan dukungan yang tepat. Sarana dan prasarana sekolah dapat disediakan oleh para pelaku usaha/UKM pendidikan dengan manajemen supply chain dan permodalan yang tepat,” terang Tommy Yuwono, Co-Founder dan Direktur Utama Pintek.
Baca Juga: Mudahkan Guru, Penggunaan Platform Merdeka Mengajar Dukung Kurikulum Merdeka
Ditambahkan Tommy, dengan menerapkan ‘education embedded financing’ ini, Pintek memberikan kemudahan bagi pelaku usaha/UKM pendidikan untuk memenuhi kebutuhan modal pengadaan. Kebutuhan ini sangat besar, hingga miliaran rupiah, terutama bagi usaha yang memiliki banyak pelanggan sekolah.
Karena itu, dengan menggunakan layanan yang dimiliki oleh Pintek, maka pelaku usaha tersebut akan siap dana, sehingga tidak perlu khawatir lagi. Bahkan, sekolah pun dapat merasa aman karena barang pasti sampai.

Kerja sama Pintek bersama platform SIPLah

Untuk menerapkan education embedded financing, Pintek bekerja sama langsung dalam supply chain untuk menanamkan akses pendanaan di titik-titik penyaluran ke pelaku usaha/UKM pendidikan, seperti principal, distributor, reseller besar, dan mitra SIPLah.
Hal ini merupakan langkah konkret bagi Pintek untuk dapat bersinergi dengan seluruh ekosistem pendidikan, mulai dari sumber utama penyedia produk dan jasa pendidikan, pelaku usaha/UKM pendidikan hingga pengguna akhir, yaitu sekolah, guru, dan siswa yang menerima manfaat positif.
“Solusi ‘education embedded financing’ ini dapat membangun ekosistem yang mendukung pertumbuhan bisnis pendidikan di berbagai skala,” tutur Tommy.
Harapannya, kata Tommy, seluruh pelaku usaha/UKM pendidikan bisa memiliki akses pendanaan, dan dapat memenuhi kebutuhan sekolah sehingga Merdeka Mengajar dapat terealisasi. Hal ini adalah wujud komitmen kami untuk terus berkontribusi dalam ekosistem pendidikan secara menyeluruh.
Baca Juga: Bangkit Lagi, Ini Dia Potensi Bisnis Sektor Pendidikan yang Bisa Dijalani Pasca Pandemi
Sebagai informasi, hingga saat ini Pintek dan afiliasinya telah mendukung lebih dari 2.750 institusi pendidikan dan 100 pelaku usaha/UKM pendidikan untuk menjangkau lebih dari 650,000 siswa yang tersebar di 29 dari 34 provinsi di Indonesia.
Pintek juga menyediakan konten edukasi keuangan kepada masyarakat. Selain itu Pintek akan selalu terbuka untuk merangkul seluruh institusi pendidikan di Indonesia hal ini sejalan dengan misi dari Pintek untuk melayani sektor pendidikan.
Pintek merupakan salah satu perusahaan teknologi finansial yang legal karena sudah berizin dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Pintek juga terdaftar di Asosiasi Fintech Pendanaan Bersama Indonesia (AFPI) dan menerapkan standar kebijakan privasi berdasarkan sertifikasi ISO 27001:2013 yang menjamin data dan informasi peminjam.
Untuk informasi menarik seputar Pintek, langsung kunjungi dan ikuti laman Instagram Pintek di @pintek.id dan @pintek.biz.

 

Leave a Reply

Back to top button