BisnisBisnis & UMKM

Kenaikan Harga Mengancam Bisnis? Invoice Financing Bisa Jadi Jawaban!

Pernah merasa bisnis lagi baik-baik saja, tiba-tiba ada “kejutan” dari kebijakan pemerintah? Misalnya, pajak bertambah, harga naik dari bahan bakar atau biaya logistik yang melambung tinggi. Rasanya seperti naik roller coaster —baru aja lega, eh, ada tantangan baru lagi. Perubahan ini dapat membawa faktor signifikan untuk meraih profitabilitas bisnis jangka panjang.

Kabar baiknya, meski kebijakan fiskal sering bikin pusing, ada solusi agar bisnis tetap lancar. Salah satunya adalah Invoice Financing, solusi yang bikin cash flow tetap sehat dan bisnis bisa terus jalan bahkan di tengah naik turunnya harga. Artikel ini akan membahas pentingnya mengantisipasi perubahan kebijakan fiskal dengan untuk menentukan solusi inovatif yang tepat untuk memenuhi pesanan besar seperti Invoice Financing.

Apa Itu Kebijakan Fiskal dan Kenapa Bisnis Owner, Entrepreneur, bahkan Tim Finance Harus Peduli?

Kebijakan fiskal itu apa sih? Singkatnya, ini adalah salah satu instrumen pemerintah mengelola uang negara lewat pajak dan pengeluaran. Kalau diibaratkan, Kebijakan fiskal itu seperti rem dan gas dalam sebuah mobil. Saat pertumbuhan ekonomi melaju terlalu cepat (inflasi), rem ditekan dengan kenaikan pajak atau pengurangan belanja. Saat melambat (resesi), gas diinjak dengan stimulus ekonomi untuk menjaga stabilitas ekonomi suatu negara. 

Contohnya:

  • Kenaikan Pajak: Biaya produksi bisa naik gara-gara pajak baru.
  • Pengurangan Subsidi: Harga bahan bakar naik, biaya logistik ikut melonjak.
  • Inflasi: Harga barang dan bahan baku tiba-tiba meroket, bikin profit makin tipis.

Buat bisnis owner dan entrepreneur, kebijakan ini bukan cuma teori ekonomi, tapi realita yang langsung berdampak. Data dari Bank Dunia mencatat inflasi di negara berkembang tahun 2023 rata-rata mencapai 6,2%. Artinya, kalau bisnis owner dan entrepreneur nggak siap, keuntungan bisnis bisa langsung kena terimbas.

Dampak Kenaikan Harga terhadap Bisnis

Baca Juga: Sederet Risiko Harga Gas Bumi Naik bagi Industri

Kebijakan fiskal yang memicu kenaikan harga bisa jadi tantangan besar buat pengusaha. Dampaknya nggak cuma terasa di satu sisi, tapi bisa merembet ke banyak aspek dalam bisnis. Berikut beberapa efek yang sering terjadi:

  1. Daya Beli Masyarakat Menurun
    Kenaikan harga barang atau jasa bikin konsumen memiliki kecenderungan untuk menurunkan daya belinya dan lebih pilih-pilih dalam belanja serta mengalokasikan dana untuk hal-hal pokok seperti kebutuhan sembako atau pada posisi terbalik, yaitu fenomena lipstick effect. Secara keseluruhan, fenomena ini bukan hanya terbatas pada pembelian produk kecantikan, lipstik saja, melainkan dimana konsumen mulai mengurangi pengeluaran secara pocket share dengan kecenderungan pembelian terhadap produk kecil yang menawarkan harga terjangkau baik untuk produk rumah tangga, kebutuhan konsumsi hingga kebutuhan lainnya. Karena berfokus bukan lagi untuk memberikan kepuasan atas pembelian barang barang mewah.
  2. Biaya Operasional Melonjak
    Coba bayangin harga bahan bakar naik, otomatis biaya perusahaan untuk membayar biaya pengiriman barang juga ikut membengkak. Belum lagi kalau bahan baku juga kena dampak. Ujung-ujungnya, harga jual produk naik, tapi nggak semua konsumen mau terima.
  3. Arus Kas atau Cash Flow Jadi Seret
    Dengan pendapatan yang lambat tapi pengeluaran terus naik, pengusaha sering kewalahan menjaga cash flow tetap stabil. Menurut data dari Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo), lebih dari 45% UMKM di Indonesia mengaku kesulitan mengatur cash flow saat terjadi kenaikan harga. 

Padahal kalau cash flow sehat dapat digunakan untuk membeli bahan baku produksi lebih masal untuk meningkatkan jumlah produksi sehingga harga produksi dapat lebih murah untuk meningkatkan laba bersih yang berdampak pada kenaikan profit. 

Solusi untuk Mengatasi Tantangan Kebijakan Fiskal

Bagaimana cara agar bisnis tetap berkembang meskipun kebijakan fiskal berubah? Salah satu solusinya adalah dengan memanfaatkan Invoice Financing.jakan fiskal berubah? Salah n satu solusinya adalah dengan memanfaatkan Invoice Financing.

Apa itu Invoice Financing?

Invoice Financing adalah metode pendanaan yang memungkinkan pengusaha mendapatkan pendanaan dengan menggunakan faktur (invoice) yang belum terbayar sebagai jaminan. Solusi ini relevan untuk bisnis yang beroperasi secara B2B atau memiliki customer, pelanggan dan mitra dengan jangka waktu pembayaran panjang (30-90 hari).

Mengapa Invoice Financing Adalah Solusi yang Tepat 

Perubahan kebijakan fiskal sering datang tiba-tiba dan mempengaruhi berbagai aspek bisnis, mulai dari kenaikan pajak hingga biaya operasional yang membengkak. Jika tidak diantisipasi, dampaknya bisa mengganggu kelancaran bisnis Anda. Di sinilah Invoice Financing hadir sebagai solusi tepat untuk menjaga stabilitas dan pertumbuhan bisnis.

  1. Mengatasi Tantangan Arus Kas atau Cash Flow di Tengah Ketidakpastian

Kebijakan fiskal seperti kenaikan harga bahan baku atau pajak sering membuat cash flow bisnis menjadi tidak stabil. Invoice Financing memberikan Anda akses cepat ke dana dari invoice yang belum terbayar, sehingga Anda bisa tetap memenuhi kebutuhan operasional tanpa menunggu pembayaran dari customer, pelanggan atau mitra.

  1. Fleksibilitas untuk Menghadapi Biaya Tak Terduga

Ketika biaya mendadak melonjak karena perubahan kebijakan, Anda perlu solusi yang cepat dan fleksibel. Invoice Financing memungkinkan Anda mendapatkan dana tambahan tanpa harus melalui pinjaman konvensional yang prosesnya panjang dan rumit.

  1. Fokus pada Pertumbuhan di Tengah Tantangan

Daripada sibuk memikirkan bagaimana menutup biaya operasional dan cash flow yang tak menentu, Invoice Financing memberi Anda kebebasan untuk tetap fokus pada pengembangan bisnis. Dengan dana yang tersedia lebih cepat, Anda bisa melanjutkan rencana ekspansi atau investasi tanpa terganggu oleh perubahan kebijakan.

        4. Meminimalkan Manajemen Risiko Finansial

Invoice Financing bukan sekadar alat untuk mendapatkan dana cepat, tapi juga cara untuk meminimalkan risiko keuangan. Dengan cash flow yang lebih terjamin, Anda bisa merencanakan strategi bisnis dengan lebih percaya diri meski kebijakan fiskal berubah.

Kebijakan fiskal memang suka bikin deg-degan dari kenaikan pajak hingga biaya operasional yang makin tinggi, bukan berarti bisnis Anda harus ikut-ikutan panik. Tapi dengan strategi yang tepat, bisnis Anda tetap bisa berjalan bahkan berkembang. Invoice Financing hadir sebagai solusi mudah, cepat, dan fleksibel untuk menjaga cash flow tetap stabil.

Dengan Invoice Financing, Anda tidak perlu lagi stres menunggu pembayaran dari customer, pelanggan atau mitra. Kebutuhan operasional bisa langsung terpenuhi, dan Anda punya lebih banyak waktu serta energi untuk fokus pada hal-hal yang benar-benar penting, seperti mengembangkan produk baru, memperluas target market, atau memperkuat strategi bisnis.

Jika Anda sedang mempertimbangkan opsi ini, Pintek menyediakan Invoice Financing  yang lebih cepat untuk mendukung pertumbuhan bisnis Anda. Dengan bunga mulai 1.25% per bulan anda bisa mendapatkan dana hingga 500 juta dalam waktu kurang dari 2 minggu. Untuk informasi lebih lanjut, hubungi (021) – 50884607 atau kunjungi website kami di pintek.id untuk detail lebih lanjut!

Artikel Terkait

Back to top button