
Perjalanan Pendiri Kampus BINUS Mendirikan Universitas Terbaik di Indonesia!
Siapa sih yang tidak mengenal kampus BINUS? Rasanya hampir semua orang sudah tidak asing lagi dengan salah satu kampus swasta terpopuler di Indonesia yang banyak dipilih oleh para calon mahasiswa berkantong tebal ini.
Universitas BINA NUSANTARA (BINUS) memang menjadi salah satu destinasi favorit bagi para pelajar nasional dan internasional dalam menempuh dunia pendidikan di tingkat perguruan tinggi.
Ditambah lagi dengan tersedianya kurikulum berstandar internasional yang dapat membantu para lulusan dalam membangun karier global, membuat kampus ini mampu bersaing dengan kampus-kampus swasta terbaik lainnya di Indonesia.
Hebatnya lagi, menurut hasil pemeringkatan World University Rankings 2022 yang dirilis oleh Times Higher Education (THE) terhadap lebih dari 1.622 perguruan tinggi dari 99 negara di seluruh dunia, BINUS berhasil menempati posisi 1.201+ dunia. Tentunya ini merupakan salah satu pencapaian membanggakan.
Baca Juga: Jadi Universitas Ternama di Indonesia, ini 5 Pengusaha Indonesia yang Memiliki Kampus!
Perjalanan pendiri kampus BINUS mendirikan usaha

Di balik berbagai prestasi dan pencapaian yang berhasil diraih oleh kampus BINUS juga para mahasiswanya, pastinya ada sosok orang paling berjasa yang menjadi pendiri dari cikal bakal kampus Bina Nusantara saat ini.
Dialah pasangan suami istri, Joseph Wibowo Hadipoespito dan Theresia Widia Soerjaningsih. Dilansir dari laman resmi BINA NUSANTARA, perjalanan keduanya mendirikan kampus BINUS harus dijalani dengan melalui berbagai proses panjang.
Semuanya berawal pada tanggal 27 Oktober 1974, di mana berbekal mimpi yang diimbangi dengan visi serta keyakinan kuat, Joseph dan istri memutuskan untuk mendirikan lembaga pendidikan komputer jangka pendek yang diberi nama Modern Computer Course.
Seiring dengan banyaknya peminat dan pesatnya pertumbuhan, pada tanggal 1 Juli 1981 lembaga pendidikan komputer ini pun berkembang menjadi Akademi Teknik Komputer (ATK) dengan jurusan Manajemen Informatika dan Teknologi Informasi.
Hanya berselang tiga tahun kemudian atau tepatnya pada tanggal 13 Juli 1984, ATK mendapat status Terdaftar dan berubah nama menjadi Akademi Manajemen Informatika dan Komputer (AMIK) Jakarta.
AMIK Jakarta pun akhirnya resmi membuka Jurusan Komputerisasi Akuntansi pada tanggal 1 Juli 1985 dan tidak berselang lama berganti nama menjadi AMIK BINA NUSANTARA, tepatnya pada tanggal 21 September di tahun yang sama.
Perjalanan cikal bakal BINUS UNIVERSITY pun semakin berkembang pesat seiring dengan meningkatnya kebutuhan masyarakat akan tenaga pendidik yang andal dalam bidang teknologi informasi kala itu.
Hingga pada tanggal 1 Juli 1986, Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer (STMIK) BINA NUSANTARA pun akhirnya didirikan dengan menyediakan Program S1 jurusan Manajemen Informatika dan Teknik Informatika, serta jurusan Teknik Komputer (S1).
Pada tanggal 9 November 1987, AMIK BINA NUSANTARA pun dilebur ke dalam STMIK BINA NUSANTARA sehingga terbentuk sebuah lembaga pendidikan yang menyediakan Program Diploma III (DIII) dan Strata-1 (S1).
Singkat cerita, pada tanggal 10 Mei 1993, STMIK BINA NUSANTARA kemudian mendapat kepercayaan untuk membuka Program Magister Manajemen Sistem Informasi yang menjadi salah satu Program Pascasarjana pertama di Indonesia di bidang tersebut.
Puncak kesuksesannya terjadi pada tanggal 8 Agustus 1996, di mana pada tahun tersebut BINUS UNIVERSITY akhirnya berdiri dan secara sah diakui oleh pemerintah. Dua tahun kemudian tepatnya pada tanggal 20 Desember 1998, STMIK BINA NUSANTARA akhirnya melebur ke dalam BINUS UNIVERSITY.
Akibat peleburan tersebut, BINUS UNIVERSITY pun akhirnya memiliki Fakultas Ilmu Komputer, Fakultas Ekonomi, Fakultas Teknik, Fakultas Sastra, Fakultas MIPA, dan Program Pascasarjana.
Di balik kisah panjang proses pendirian kampus BINUS, Joseph Wibowo Hadipoespito memang dikenal sebagai sosok yang sederhana dan pekerja keras. Filosofi suksesnya yang terkenal yaitu “3K Strategy”, yang telah ditanamkan dalam semangat Bina Nusantara hingga saat ini.
Strategi 3K tersebut adalah singkatan dari Kesempatan, Keberanian yang bertanggung jawab, dan Kerja keras.
Dalam perjalanannya, sang istri yaitu Theresia menambahkan sentuhan baru pada filosofi sukses “Strategi 3K” tersebut sehingga membentuk “6K Success Strategy”. Strategi tersebut merupakan singkatan dari Kesempatan, Keberanian, Keberuntungan, Kemauan, Kerja keras, dan Kepercayaan kepada Tuhan.
Keduanya mengbadikan seluruh hidupnya untuk pengembangan sektor pendidikan di Indonesia, sebelum akhirnya Joseph menutup usia pada tahun 2001 silam di usia 82 tahun, sementara Theresia wafat pada tahun 2004 di usia 54 tahun.
Baca Juga: 7 Universitas Termahal di Indonesia 2021, Per Semester Ada yang Rp 75 Juta!
Menjalin kerjasama dengan berbagai perusahaan dunia
Dalam perjalanannya, BINUS UNIVERSITY terus berusaha untuk memunculkan inovasi-inovasi baru guna meningkatkan perkembangan dan kemajuan menuju ke arah yang lebih baik.
Salah satunya yaitu dengan menjalin hubungan kerjasama dengan Curtin University Australia yang menjadi pelopor dasar dalam mengembangkan kerjasama strategis dengan sejumlah universitas terbaik luar negeri lainnya.
Tidak hanya itu saja, kampus BINUS juga diketahui menjalin kerjasama dengan berbagai perusahaan populer kelas dunia yang bergerak di bidang industri teknologi komunikasi dan informasi.
Sebut saja misalnya perusahaan CISCO, Microsoft, SAP, ORACLE, hingga IBM. Lebih hebatnya lagi, BINA NUSANTARA juga bahkan diketahui menjadi universitas pertama di Indonesia dan ASIA Pasifik yang berhasil menjalin kerjasama dengan Apple Developer Academy.
Program kolaborasi Apple Developer Academy@BINUS yang dimulai sejak tahun 2018 silam ini sendiri bertujuan untuk menstimulasi kemampuan peserta dalam membuat aplikasi bermanfaat, dengan menggunakan pendekatan Challenge-Based Learning (CBL) sehingga peserta diharapkan mampu bersaing di revolusi industri 4.0.
Baca Juga: Apa itu Era Industri 4.0 dan Peran UKM Pendidikan dalam Mendukung Sekolah?
Selain itu, BINUS juga menjalin kerjasama dengan perusahaan di bidang teknologi lainnya seperti Lotus Development Indonesia, Computer Associates, ASUS, ACER, DELL, dan masih banyak lainnya guna menciptakan dan mengembangkan suasana perkuliahan yang bernuansa teknologi dan ilmiah dengan didukung riset dan penelitian terapan.
BINUS menjadi salah satu kampus terbaik di Indonesia
Telah berhasil mencetak ribuan atau bahkan jutaan generasi cerdas dan berbakat yang memiliki daya saing global, tidak heran jika BINUS kerap kali disebut-sebut sebagai salah satu kampus terbaik di Indonesia.
Predikat kampus terbaik yang disematkan pada BINUS tersebut rupanya bukan hanya sekadar omong kosong belaka tanpa adanya bukti-bukti pendukung yang jelas. Pasalnya, BINUS terbukti berhasil menempati posisi-posisi atas dalam berbagai survei institusi pendidikan dunia terbaik.
Seperti yang sudah disinggung di awal, kampus BINUS menempati peringkat 1.201+ dunia berdasarkan hasil pemeringkatan World University Rankings (WUR) 2022 yang dirilis oleh Time Higher Education (THE) pada bulan September lalu.
Sementara itu di tingkat lokal dari hasil pemeringkatan yang sama tersebut, BINA NUSANTARA UNIVERSITY menempati posisi kelima sebagai kampus terbaik Indonesia. Di mana, posisi pertama kampus terbaik Indonesia versi THE WUR 2022 ditempati oleh UI, ITB, UPI, dan di posisi keempat ada UNAIR.
Selain itu, dalam survei QS World University Rankings QS WUR 2021, BINUS berhasil menempati peringkat ketujuh sebagai universitas terbaik di Indonesia. Sedangkan di tingkat dunia pada hasil pemeringkatan yang sama, berada di posisi 801-1.000.
Tenaga pendidik yang berkualitas, program studi yang telah terakreditasi, serta fasilitas kampus yang sangat lengkap tentunya menjadi dasar utama yang membuat beberapa kampus tersebut masuk ke dalam jajaran universitas terbaik di Indonesia.
Sayangnya, banyak lembaga pendidikan yang kurang memerhatikan hal ini lantaran terkendala oleh biaya yang terbatas. Padahal, permasalahan ini bukan berati tidak ada solusinya karena kamu bisa menggandeng Pintek sebagai solusi pendanaan kampus.
Baca Juga: Daftar Perguruan Tinggi Pencetak Presiden Indonesia, Ada Kampus Impianmu?
Pintek sebagai perusahaan fintech berizin dan diawasi Otoritas Jasa Keuangan (OJK) memiliki produk Working Capital yang bisa digunakan untuk memenuhi seluruh kebutuhan sekolah seperti renovasi gedung, pengadaan peralatan pembelajaran hingga meningkatkan kesejahteraan para guru.
Melalui produk tersebut, lembaga pendidikan bisa mendapatkan pendanaan mulai Rp 50 juta hingga miliaran rupiah dengan tenor mencapai 24 bulan.
Untuk memudahkan pihak sekolah atau universitas mendapatkan pendanaan, Pintek menawarkan pengajuan yang cepat, mudah dan tentu saja aman. Bahkan pencairan dananya hanya memakan waktu beberapa hari kerja saja.
Untuk mengetahui informasi lebih lanjut kamu dapat langsung mengunjungi situs resmi Pintek atau diskusi dengan tim Pintek lewat DiskusiPintek. Kamu juga dapat menghubungi Pintek melalui nomor telepon dan WhatsApp di 021-50884607.
Kamu juga bisa mendapatkan informasi menarik seputar Pintek dengan mengunjungi laman Instagram Pintek di @pintek.id dan @pintek.biz.