Tips Bisnis

Apa itu Modal Kerja untuk Bisnis?

Jika perusahaan memiliki lebih banyak kewajiban dibanding aset, maka bisa disimpulkan modal kerja yang dimilikinya negatif alias minus. Jika pertanyaan detailnya adalah jumlah modal kerja yang dibutuhkan sebuah bisnis kecil agar bisa berjalan dengan lancer, jawabannya adalah sangat bergantung. Karena faktor jenis usaha, siklus operasi, dan tujuan serta rencana mengembangkan dan memajukan bisnis, bisa memengaruhi besar kecil modal kerja yang dibutuhkan. Banyak bisnis besar yang malah bisa bertahan dengan modal kerja minus. Alasannya adalah, sebagai bisnis besar mereka memiliki kemampuan untuk mengumpulkan dana dengan cepat. Kenapa para investor ataupun lembaga finansial masih mau dan percaya memberikan suntikan pendanaan? Salah satu alasannya adalah karena aset yang sebelumnya sudah dimiliki oleh bisnis besar tersebut. Namun untuk usaha kecil akan terjadi sebaliknya. Mereka harus mempertahankan angka modal kerja yang positif.

Apa Itu Modal Kerja?

Modal kerja adalah ukuran likuiditas perusahaan, efisiensi operasional dan kesehatan keuangan jangka pendek sebuah perusahaan. Perhitungannya mengacu pada perbedaan antara aset dan kewajiban perusahaan. Aset adalah hal-hal yang dimiliki bisnis yang dapat diubah menjadi uang tunai dalam 12 bulan ke depan. Sedangkan kewajiban adalah biaya dan pengeluaran yang dikeluarkan sebuah bisnis dalam periode yang sama. Secara umum, aset didalamnya termasuk rekening giro dan tabungan; surat berharga, seperti saham dan obligasi; inventaris; dan piutang. Kewajiban meliputi biaya bahan dan perlengkapan yang perlu dibeli untuk memproduksi barang untuk dijual, pembayaran utang jangka pendek, biaya sewa, utilitas, bunga, dan pembayaran pajak. Baca Juga: 4 Pertanyaan yang Bisa Membuat Bisnis Anda Lebih Sukses Modal kerja perusahaan adalah cerminan dari efisiensi operasional dan pengelolaan anggaran. Jika suatu bisnis memiliki lebih banyak kewajiban dibanding aset, maka bisa disimpulkan modal kerjanya negatif. Artinya bisnis tersebut mungkin mengalami kesulitan memenuhi kewajiban keuangannya. Sebaliknya sebuah bisnis yang memiliki modal kerja yang cukup, atau bahkan besar, artinya bisnis tersebut dapat membayar semua pengeluaran dengan dana yang dimilikinya. Seperti telah disebutkan di atas, modal kerja sebuah bisnis kecil tergantung dari tiga faktor yang dimilikinya, yaitu jenis usaha, siklus operasi, dan tujuan manajemen untuk usahanya. Berikut adalah penjelasannya;

Jenis usaha

Ada jenis usaha tertentu yang membutuhkan modal kerja lebih besar dibanding yang jenis usaha lainnya. Misalnya sebuah usaha yang harus memiliki stok barang atau stok persediaan fisik. Agar usahanya bisa berjalan dengan lancar, mereka membutuhkan modal kerja yang lebih besar. Jenis usaha tersebut di antaranya seperti pedagang eceran atau grosir, dan produsen. Produsen harus terus membeli bahan mentah untuk memroduksi persediaan, sementara pengecer dan grosir harus membeli persediaan yang sudah jadi untuk dijual ke distributor atau konsumen. Selain itu, banyak usaha yang sifatnya musiman. Artinya mereka membutuhkan modal kerja yang besar di musim-musim tertentu dalam satu tahun. Di mana permintaan untuk produk mereka akan lebih tinggi dan meningkat di musim tersebut. Misalnya pelaku bisnis kecantikan (kosmetik) yang harus meningkatkan stok barang di musim liburan, hari raya hingga saat bonus tahunan. Artinya di musim tersebut, permintaan barang-barang seperti foundation, cushion, lipstik dan perlengkapan make up lainnya, cenderung tinggi dan mengalami peningkatan. Di sisi lain, sebuah usaha yang menyediakan produk atau layanan tidak berwujud, seperti konsultan atau penyedia jasa desain rumah (arsitek maupun interior design), umumnya membutuhkan modal kerja yang jauh lebih rendah. Hal itu juga bisa terjadi pada sebuah bisnis yang telah matang dan tidak lagi ingin memajukan bisnis secara pesat, karena biasanya mereka cenderung mengurangi kebutuhan modal kerjanya.

Siklus operasi perusahaan

Idealnya, sebuah bisnis mampu membayar hutang jangka pendek dengan pendapatan dari penjualan. Namun, jika sebuah siklus operasi perusahaan itu panjang, maka hal tersebut tidak mungkin terjadi. Alasannya, perusahaan butuh waktu lama untuk membuat dan menjual produknya. Di situlah modal kerja yang dibutuhkan juga akan lebih banyak. Tujuannya memastikan kewajiban keuangan yang muncul selama prosesnya bisa dipenuhi. Hal itu juga terjadi pada perusahaan yang menjual barang atau jasa dengan metode pembayaran tempo. Untuk mengatasi penagihan piutang yang tidak dapat dilakukan tepat waktu, maka modal kerja yang dibutuhkan juga lebih besar.

Tujuan manajemen perusahaan

Tujuan khusus dari pemilik usaha menjadi faktor penting lain yang menentukan jumlah modal kerja yang dibutuhkan. Contohnya sebuah usaha kecil yang berkeinginan untuk mengembangkan bisnisnya, pasti akan memerlukan modal kerja yang lebih besar. Modal tesebut nantinya digunakan untuk perluasan lini produk dan menjelajah pasar baru. Jangan lupa didalamnya juga terdapat biaya penelitian dan pengembangan, desain, dan riset pasar. Itulah 3 faktor yang dapat menentukan modal kerja pada usaha yang Anda miliki. Jika saat ini bisnis Anda adalah bisnis di sektor FMCG, Fashion & Kecantikan, hingga Bahan Bangunan, manfaatkan pendanaan dari Pintek untuk memajukan bisnis Anda. Tersedia berbagai layanan pendanaan untuk bisnis Anda, mulai dari Supply Chain Financing, Inventory Financing, hingga Invoice dan PO Financing. PT Pinduit Teknologi Indonesia, Pintek, adalah perusahaan teknologi finansial, fintech, yang menawarkan pendampingan kepada bisnis untuk maju dan #AmbilLangkahBesar dengan menyediakan akses pendanaan untuk kegiatan bisnis dari berbagai sektor seperti FMCG, Fesyen & Kecantikan, Bahan Bangunan dan sektor lainnya yang telah terdaftar dan diawasi OJK. Informasi menarik seputar Pintek bisa didapatkan dengan mengunjungi laman Instagram Pintek diĀ @pintek.id.

Artikel Terkait

Leave a Reply

Back to top button